Halaman

Kamis, 15 Maret 2018

Student Exchange : Absurd Moment PART 4

Kuliah Satu Menit

Rabu, 9 November 2016
Dibalik sub-judul yang saya paparkan di atas, sempat terlintas di benak saya jika part ini merupakan part tersingkat dibandingkan part lainnya. Namun saya baru ingat, kalau sebenarnya banyak kejadian ngenes atau bisa dibilang kesialan yang kami alami baik sebelum atau sesudah waktu kuliah. Dan ini merupakan momen yang menegangkan bagi kami selama kuliah di Kampus A.

Pekan ini merupakan jadwal UTS di Kampus A. Mam Saras menyuruh kami menyelesaikan essay untuk dikumpulkan sesuai dengan jadwal UTS dan dikirim ke situs edmodo milik kelas kami. Sebelum berangkat ke kampus A, saya masih mengikuti perkuliahan di Kampus T. Mei yang tidak ada kelas tiba-tiba chat saya, menyuruh saya menghampirinya ke toilet. Saya pun izin keluar kelas dan kaget setengah mampus ketika mendapati Mei tengah menangis kejer disana.
“Daritadi aku kirim tugasnya gagal terus. Gimana ini? Bentar lagi kan deadlinenya.” isak Mei sambil gopoh menatap layar laptopnya.
“Anjay, kirain apaan.” batinku, sweatdrop seketika.
Lalu, saya mengecek layar laptopnya. Pantes aja gagal, ternyata yang dia copy itu shortcut file tugasnya. Setelah saya bantu Mei, saya bergegas menuju kelas.
Tak seperti biasanya, kami berangkat sekitar pukul 14.30 WIB. Hal itu dikarenakan UTSnya hanya absen dan mengumpulkan essay saja. Kami berangkat dengan tenang, tak ada perasaan tergesa seperti sebelumnya. Sesampainya pun, kami mampir ke kantin fakultas terlebih dahulu untuk melepas dahaga.
“Shit! Ternyata aku salah bawa essay.” Dial mengecek lembaran yang ia keluarkan dari tasnya satu persatu.
“Kan ada di flashdisk. Ayo cari tempat print an.” Timpal Reya, santai.
“Flashdisknya juga ngga terbawa.” Dial semakin panik.
“Tadi kan terkirim di edmodo. Download lagi filenya. Terus print.” Thea menenangkan.
Setelah semua sudah siap, kami menuju ke ruangan Mam Saras dan mengumpulkan essay secara bergiliran. Setelahnya, kami masih ingin keliling sekitar kampus sekalian cuci mata. Kami pun jalan menuju fakultas lain sekalian mencari teman kami dari Kampus T yang juga ada jadwal kuliah di Kampus A.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 17.15. Kami pun memutuskan untuk pulang. Karena jalan pulang yang biasa dilewati Niel-Thea dan Ena-Reya termasuk rawan begal, maka mereka memutuskan untuk naik kapal. Sementara Dial pulang ke rumahnya yang terletak satu kota dengan Kampus A. Sedangkan saya dan Mei tetap pulang di jalan yang kami lewati seperti biasanya. Jadi, kami pulang berpencar.
Seperti biasa, Mei menyetir dengan kecepatan 80 km/jam, membuat jantung saya berdegup kencang saja. Mulut saya berkomat-kamit membaca doa sambil membatin dalam hati, saya belum married, Ya Allah :( Tiba-tiba Mei ngerem mendadak. Secara jelas, kami melihat adegan tabrakan motor vs motor di depan mata. Untungnya, kedua pengemudi tersebut tidak mengalami luka serius. Masih agak shock, Mei pun memperlambat laju motornya.
Setibanya di rumah, Mei memulai percakapan di grup kami.
Mei : Gila, kami barusan liat kecelakaan motor vs motor di depan mata
Reya : Ini aku sama Ena salah jalan. Kita hampir nyasar ke Kota G.
Ena : Niel masih mampir ke rumah saudaranya di perumahan dekat kampus I nih sama Thea, jadi kita mencar.
Thea : Lah ini motornya Niel lagi ngambek di tengah jalan. Mana suara klakson motornya kayak rintihan rakyat jelata :v
Niel : Ribut ae mak mak rempong iki.
Tiba-tiba ada chat masuk dari Antoinette. Saya terkejut membaca isi pesannya. Lalu saya sampaikan isi pesan dari Antoinette ke grup saya.
Saya : Barusan Antoinette chat aku, gengs. Katanya tadi sebenarnya kelasnya masuk dan UTS tulis. Tadi Mam Saras yang ngawasin ketat, katanya.
Dial : Hah, beneran Sya? Tapi kata Mam Saras kan kemarin UTSnya cuma ngumpulin essay aja kan? Coba tanya Antoinette lagi. Kalian kan konco plek.
Yang lainnya ikutan panik, begitupun saya yang tak kalah panik. Apalagi sambil menunggu balasan chat Antoinette yang lamanya kayak nunggu musim salju di Indonesia. Akhirnya setelah kurang lebih 2 jam an, yang ditunggu akhirnya membalas.
Antoinette : Sorry Sya, aku lupa kalo tadi itu UAS Academic Presentation, bukan Academic Writing. Soalnya tadi yang jadi pengawas itu Mam Saras, yah ku kira Academic Writing. Hehe maaf ya :)
Sebelum didesak lebih parah oleh teman-teman di grup yang masih gelisah menanti jawaban Antoinette melalui chat saya, langsung saja chat dari Antoinette saya sampaikan ke teman-teman. Mereka pun lega dan kegaduhan di grup mulai reda.
Yah, walaupun tak semenegangkan adegan di Film Conjuring atau Insidious, tapi momen ini juga tak hanya menguras tenaga saja, bahkan pikiran juga karena kami sempat overthinking perihal seandainya kelas itu benar-benar masuk dan kami tidak mengikuti UTS tulis. Tapi untungnya, itu hanya terjadi di fikiran liar kami saja. Akhirnya, kami bisa tidur dengan tenang.
-to be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar